2013/12/15

Understanding Safety System On Train

          Peristiwa tabrakan antara KRL Seri 7000 dan truk tangki di Bintaro (9/12) menjadi topik yang sedang hangat-hangatnya belakangan ini. Bagaimana tidak? Kejadian ini menyebabkan jatuhnya korban tewas dan luka-luka yang terjebak di dalam kereta.

          Crash between 7000 Series EMU and oil truck in Bintaro (9/12) became trending topic recently. How could? This incident causes many death and injured victims who trapped inside train.



          Hal ini semakin diparah dengan ketidaktahuan penumpang mengenai sistem keselamatan dalam rangkaian KRL. Mengapa hal ini bisa terjadi? Pertama, kurangnya sosialisasi sistem keselamatan oleh operator. Kedua, ketidakpedulian penumpang terhadap hal-hal kecil yang penting sehingga aspek ini terabaikan. Karena itulah artikel ini ditulis agar pembaca mengetahui seluk beluk sistem keselamatan dalam rangkaian KRL.

          It getting worse when the passenger doesn't know about safety system inside train. How could this happen? First, the lack of socialization by operator. Second, passengers ignorance against small things which important causing this parameter were neglected. That's why this article are made for. After read, the readers are expected to know about safety system inside the train.
          Sejak penghapusan KRL Ekonomi, semua kereta sudah menggunakan pintu yang dikendalikan secara otomatis melalui kabin masinis. Pertanyaannya, bagaimana cara membuka pintu saat keadaan darurat? Bisa saja pada kondisi tersebut, kabin tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sistem otomatis juga memiliki sistem manual yang digunakan untuk saat tertentu. Begitu pula dengan pintu kereta, di dalamnya terdapat katup darurat yang bila diputar akan menyebabkan pintu bisa dibuka dengan tangan. Katup - katup darurat ini biasanya terletak di bawah kursi penumpang. Ada juga yang dipasang dekat jendela untuk mempermudah jangkauan. Berikut merupakan contoh peletakan katup darurat di KRL Jabodetabek.

          Since decomissioning of KRL Ekonomi, all trains using automatic doors which controlled by driver's cabin. The question, how we can open the door when emergency situation occurs? When emergency situation occurs, cabin can't operated as it should. Usually, every automatic system also has manual system for certain situation. It's same with door on train, there is emergency valve when turned, the doors can be opened by hand. These emergency valves are installed below passenger seat. Some of them are installed near window to make it easy to reach. Here is some example of emergency valve placement on KRL Jabodetabek

Seri 8000 / 8500

Seri 05

Seri 203

KFW I-9000

          Ternyata katup - katup darurat juga terpasang di luar rangkaian, tepatnya di persambungan antar kereta. Ini bertujuan agar pintu juga bisa dibuka dari luar.

          Emergency valves also installed the outside of train, exactly at the connection between two cars. The purpose is, the door can be opened from the outside.




 

          Tak cukup dengan katup darurat, untuk KRL ex-Tokyo Metro 6000 dan 7000 memiliki fitur keselamatan yang lain. Fitur tersebut adalah pintu darurat yang berada di tiap kabin masinis. Ketika pintu dibuka, maka daun pintu akan membentuk sebuah tangga. Ini sangat berguna ketika turun dari rangkaian karena kita bisa melihat situasi di sekitar kita dengan jelas. Bandingkan dengan turun melalui pintu samping yang lebih berbahaya karena posisi pintu lebih tinggi daripada rel. Selain itu, pandangan juga terbatas. Karena itulah dibutuhkan bantuan petugas / orang lain ketika turun lewat samping dalam kondisi darurat.

          Doesn't enough with emergency valve, the former of Tokyo Metro 6000 and 7000 Series has another safety feature.  There is emergency door in each driver's cabin. When the door opened, it forms a stairs. Very useful when getting off from the train since we can see situation around us clearly. Compared with getting of from side door which more dangerous because of level difference between door and rail tracks. Beside of that, the visual also limited. That's why we need crew assistance when getting off via side door in emergency.





          Jumlah korban akibat kecelakaan dapat ditekan dengan memahami sistem keselamatan. Yang terpenting, bagaimana kita dapat mengendalikan diri kita di dalam situasi darurat. Ini bukan berbicara mengenai takdir kita, tapi bagaimana kita mencoba tetap hidup dalam kondisi paling kritis. Demikian penjelasan mengenai sistem keselamatan dalam kereta.

          The number of victims because of accident can be supressed with understanding safety system. The most important, how we can manage ourself in emergency situation. This is not about our fate, but how we trying to survive in most critical condition. That's all about safety systems on train.

 Sumber :
1. Arsip Pribadi2. Andi Ardiansyah

Source :
1. Private Archive
2. Andi Ardiansyah

2013/12/06

Ex - Saikyo Line 205 Series HaE 11 & 15 Trial Run

          Kebutuhan armada yang mendesak membuat waktu setelah penurunan perdana hingga ujicoba rangkaian hanya memerlukan waktu kira-kira satu bulan saja. Tanggal 3-4 Desember 2013 menjadi momen perdana Seri 205 untuk "berpusing-pusing ria" di Jabodetabek. Rangkaian yang diujikan adalah HaE 15 (3/12) dan HaE 11 (4/12) yang lebih dulu tiba di Indonesia pada November lalu. Ujicoba ini bertujuan untuk menguji performansi dan hal-hal lain yang berhubungan dengan operasional rangkaian. Karena rangkaian ini akan dioperasikan dengan formasi 10 kereta per setnya, dalam ujicoba juga dilakukan pengukuran untuk penambahan panjang peron, khususnya untuk stasiun Jakarta kota sebagai stasiun tujuan akhir.

          Only in one month after first unloading of 205 Series to first trial run because of rollingstock needs. This moment was happened in 3-4 December 2013. Tested train consist of HaE 15 (3/12) and HaE 11 (4/12) which arrived from Niigata harbor since November. The trial run was held in purpose of testing performance and anything which related with operational. Because these sets will be used in 10-cars formation, some station platform especially Jakarta Kota as terminus station were measured.

ハエ15

ハエ11



          Sebagai informasi, ujicoba rangkaian yang baru datang dari luar negeri biasanya dilakukan dua kali. Ujicoba pertama untuk menguji peforma atau bisa dikatakan sebagai pra-sertifikasi. Selanjutnya untuk mendapatkan sertifikasi layak jalan dari Kementerian Perhubungan, dilakukan ujicoba kedua. Barulah rangkaian bisa dioperasikan secara penuh.

          As information, there are twice trial run of rollingstock for newcomer train. The purpose of first trial run is testing performance or we can call it as pre-sertification. To receive sertification from The Ministry of Transportation, second trial run must be held. Finally, the rollingstock can be fully operated. 

Sumber | Source : Arsip Pribadi | Private Archive

2013/11/14

Indonesian Railways Day Part 2 ( Railway History Exhibition)

          Seperti yang sudah ITF janjikan sebelumnya,ada acara sejenis yang diadakan untuk memperingati Hari Kereta Api Indonesia. Gelaran tersebut bernama The History Of Indonesian Railways Exhibition. Acara tersebut diadakan di Erasmus Huis yang berada di dalam komplek Kedutaan Besar Belanda di Kuningan, Jakarta Selatan. Acara tersebut diadakan dari tanggal 24 September sampai 20 Oktober 2013.

          As ITF promised, there was a similiar event which held for commemorate Indonesian Railways Day. This event named The History of Indonesian Railways Exhibition. This event was held on Erasmus Huis which inside of Royal Dutch Embassy area in Kuningan, South Jakarta. Started from 24 September to 20 Oktober 2013.

 


          Ketika memasuki pelataran Erasmus Huis, kita bisa menemukan replika lokomotif ESS 3201. Meskipun ITF tidak mengetahui secara pasti berapa skala yang digunakan, namun tinggi replika lokomotif ini kurang lebih 1,5-1,6 meter. Di depan bangunan utama juga terdapat replika genta perlintasan kereta api yang masih dipakai di Indonesia.

          When entering Erasmus Huis yard, we could find replica of ESS 3201 locomotive. The height is about 1,5 - 1,6 metres eventhough the scale was unknown. In front of main building, railway crossing bell replica also exist. It still operated in Indonesia until today.



          Di dalam ruang pameran, kita disuguhi pernak-pernik perkeretaapian masa lampau seperti foto antik, peta rute, seragam pegawai dari waktu ke waktu dan masih banyak lagi. Foto-foto yang dipajang di dinding ruang pameran memperlihatkan sejarah kereta api di Indonesia pada era kolonial Belanda. Pada masa itu juga kereta api mengalami masa jayanya yang bisa dibuktikan dengan bertambahnya jalur kereta api yang ditunjukkan oleh peta jalur kereta api Indonesia secara periodik seperti yang terlihat di bawah ini. Sayangnya masa ini berakhir ketika Jepang menguasai Indonesia pada 1942 dan membongkar sebagian rel untuk keperluan perang di Front Burma dan India.

          Inside the exhibition room, the old railway things were displayed  such as old photos, route map, uniform, etc. The photos which displayed on the exhibition showed Indonesian railway history in Dutch colonial time. In that time, railway was in glory which indicated by the increasing railway tracks as shown by the map below. Unfortunately, this era was over when Japan seize Indonesia in 1942 and take apart some tracks for war utility in India and Burma Front.



 






          Yang paling menarik menurut ITF adalah ticket Edmondson yang dipajang di dalam kotak kaca. Sistem pertiketan Edmondson telah diperkenalkan oleh Inggris sejak 1840 dan telah diadopsi oleh banyak negara termasuk Indonesia selama ratusan tahun.Yang khas dari tiket Edmondson ini adalah ticketnya yang berukuran sangat kecil. Karena dijadikan sebagai barang koleksi favorit, tiket Edmondson memiliki "nilai" yang sangat tinggi di kalangan kolektor.

          The best part for ITF is Edmondson tickets which displayed inside the glass box. Edmondson ticketing system was introduced by England since 1840 and many countries include Indonesia has been adopted the system for hundred years. The typical character of Edmondson system is the ticket in very small size. As a favorite collection item, the Edmondson ticket is tremendously valuable among the collectors.




         
Event ini diharapkan generasi muda dapat mengetahui sejarah bangsanya sendiri, khususnya dalam perkeretaapian. Siapa lagi yang akan menjaga sejarah bangsa kita jika kita melupakannya?

          The expectation from this event, the young generation is able to know about their own nation history, especially in railway. Who else who will keep our nation history if we forget it?

Sumber | Source : Arsip Pribadi | Private Archive

2013/11/07

ようこそ Ex - JR East Saikyo Line 205 Series! (Part 1)


          Setelah mengalami penundaan yang cukup lama, pengiriman  KRL Seri 205 akhirnya tiba di pelabuhan Tanjung Priok tanggal 3 November 2013. Proses bongkar muat baru dimulai sekitar pukul 16.00 dari jadwal seharusnya pukul 09.00. Walaupun begitu, kerjasama yang dilakukan kru dari dipo Bukit Duri berjalan dengan baik sehingga pekerjaan ini selesai pada Senin (4/11) siang. Jumlah kereta yang tiba dari pelabuhan Niigata sebanyak 30 unit dari total 180 unit. Pengiriman gelombang pertama terdiri dari HaE 7, HaE 11, dan HaE 15.

         After a long delay, the shipment of 205 Series EMU has been arrived in Tanjung Priok port in 3 November 2013. The unloading process started from 16.00 (GMT +7), it must be 09.00 based on the schedule. Although so, the good teamwork which done by Bukit Duri depot crew makes this job completed in Monday (4/11). There are 30 units from the total 180 units which arrived from Niigata port. The first wave consist of HaE 7, HaE 11, and HaE 15.



          KRL Seri 205 sebelumnya merupakan JR East Saikyo Line Seri 205 . Rangkaian ini diproduksi oleh Tokyu Sharyo, Kawasaki Heavy Industries, Nippon Sharyo, dan Kinki Sharyo pada tahun 1985 hingga 1991. Rangkaian ini masih banyak dipakai di berbagai jalur di Jepang dengan beragam varian. Yang dikirim ke Indonesia adalah varian 205-0 yang merupakan varian pertama dari Seri 205. Sistem penggerak pada umumnya masih menggunakan sistem chopper, kecuali varian 205-5000 yang sudah menggunakan teknologi IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor).

          In past, 205 Series are belong to JR East Saikyo Line. These rollingstocks are produced by Tokyu Sharyo, Kawasaki Heavy Industries, Nippon Sharyo, and Kinki Sharyou between 1985 until 1991. Until today, 205 Series still used in many lines in Japan with various types. The sets which sent to Indonesia are 205-0 variant which the first type of 205. The traction system still use chopper in general, except 205-5000 which already use IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor).

          Ada keunikan yang bisa kita temui pada rangkaian ini. Nama Saikyo merupakan penyingkatan dari Saitama dan Tokyo, karena jalur tersebut menghubungkan stasiun Osaki di Tokyo dan stasiun Omiya di prefektur Saitama. Selain itu, jumlah pintu di setiap sisi pada Seri 205 berbeda dari KRL yang sudah beroperasi di Jabotabek yang hanya memiliki 3 atau 4 pintu di tiap sisinya. Seri 205 memiliki 6 pintu di tiap sisinya pada T 204-X dan Tc 204-X. Ini membantu mobilitas naik turun penumpang di stasiun. Kapasitas penumpang di kereta ini juga dapat ditingkatkan dengan kursi yang bisa dilipat secara otomatis.

          There are some unique facts we can find in this sets. The Saikyo Line name is abbreviated from Saitama and Tokyo, because the line connects Osaki in Tokyo and Omiya in Saitama. Beside of that, the number of the door on each side is different compared by another EMU in Jabotabek which has only 3 or 4 doors. It has 6 doors on each side at T 204-X and Tc 204-X. It helps passengers mobility in station. The passenger capacity can be increased by folding the seat automatically.


          Pada kali ini ITF tak bisa melihat secara langsung proses bongkar muat. Namun, masih sempat melihat penarikan HaE 7 oleh KRD NR yang tiba di stasiun Manggarai. Rangkaian selanjutnya ditarik menuju dipo Bukit Duri menyusul HaE 15. HaE 11 sebelumnya sudah ditarik menuju Balai Yasa Manggarai. Seri 205 diharapkan siap beroperasi secepatnya untuk menggantikan sejumlah KRL yang sudah mengalami kerusakan akibat pengoperasian melebihi batas kemampuan.

          This time ITF couldn't see the unloading process directly, but still have a chance to see the transporting of HaE 7 by NR DMU which arrived in Manggarai station. Next, the sets are transported to Bukit Duri depot and join with HaE 15. HaE 11 is already transported to Balai Yasa Manggarai. These sets are expected to be ready for operation as soon as possible in purpose to substitute the damaged EMU which caused of overusage.

Sumber | Source : Arsip Pribadi | Private Archive

2013/10/03

Indonesian Railways Day Part 1 (Jakarta Kota Station)

          Seperti stasiun pada umumnya, pemandangan di Stasiun Jakarta Kota setiap hari cenderung membosankan. Orang-orang berpindah dari satu kereta ke kereta bahkan angkutan lain. Tetapi tidak untuk hari Jumat (27/9),ada sesuatu yang berbeda di stasiun ini. Ternyata keberadaan tiga kereta antik inilah yang menjadi pusat perhatian para pengunjung stasiun, khususnya para penggemar kereta api. Ketiga kereta tersebut yaitu lokomotif listrik ESS 3201 dan kereta Djoko Kendil IW 38221 + IW 38212. Keberadaan kereta ini bertepatan menjelang Hari Kereta Api Indonesia yang jatuh tiap 28 September sejak berpindah kepemilikan dari  Jepang kepada bangsa Indonesia pada tahun 1945. Pada hari itu diadakan pencucian kereta oleh pihak PT.KAI dan sejumlah penggemar kereta api.

          A typical of train station, Jakarta Kota Station always boring as usual. The peoples move from train to another train or another public transportation. But in Friday (27/9), there is something different in this station. There are three old trains become the visitor's center of attention, especially for railfans. The trains consist of electric locomotive ESS 3201 and special train Djoko Kendil IW 38221 + IW 38212. The existence of these trains are celebrating Indonesian Railways Day every 28 September since Japan hands off the ownership to Indonesians in 1945. In same day, the trains are being washed by PT.KAI and several railfans.




          ESS 3201 merupakan lokomotif buatan Werkspoor Amsterdam dari Belanda. Lokomotif ini memulai sejarah kereta listrik di Jabodetabek pada 6 April 1925 bersamaan dengan elektrifikasi jalur Tanjung Priok - Meester Cornelis (Jatinegara). Kemudian melayani lintas Depok - Bogor setelah proses elektrifikasi selesai pada tahun 1930. Semenjak tahun 1976,eksistensi lokomotif ini berangsur surut sejak kedatangan KRL Rheostatik dari Jepang. Semua lokomotif peninggalan Belanda ini terlantar, termasuk ESS3201. Beruntung bagi ESS 3201, Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) dan PT. Kereta Api  melestarikan lokomotif ini dan selesai pada 29 Juli 2007. Namun restorasi total baru dilakukan oleh Balai Yasa Manggarai pada 2012.

          ESS 3201 is Werkspoor Amsterdam production from Netherlands. This locomotive started electrical train history in Jabodetabek in 6 April 1925 in conjuction of Tanjung Priok - Meester Cornelis ( Jatinegara ) electrification. And then, serving Depok - Bogor line after the electrification was done in 1930. Since 1976, this locomotive are getting extinct after KRL Rheostatik from Japan replace it. All of Netherlands' locomotives are abandoned include ESS 3201. There was a lucky, Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) dan PT. Kereta Api reserves it and completed in 29 July 2007. The total restoration was done by Balai Yasa Manggarai in 2012.


           Lokomotif ini juga dikenal dengan sebutan "Bonbon" karena bentuknya seperti permen. Walaupun sebutan ini cukup populer, ternyata sebutan ini tidak disukai sejumlah penggemar kereta senior karena dianggap "kekanak-kanakan" untuk sebuah warisan sejarah.

          This locomotive also known as "Bonbon" because the shape looks like a candybar. Although popular, some senior railfans dislike that name because too "childish" for a historical heritage.



          Restorasi total, khususnya di area mesin yang dilakukan oleh pihak Balai Yasa Manggarai bukanlah hal yang mudah mengingat hampir semua bagian sudah tidak layak fungsi karena usia. Tetapi tidak berarti mereka kehabisan akal. Engine swap pun dilakukan dengan mencaplok mesin dari KRL Rheostatik yang masih berfungsi.Warna putih ESS 3201 juga diganti dengan warna biru yang mengingatkan kita pada KRL Seri 103 di masa lalu. Kerja keras tim Balai Yasa Manggarai membuahkan hasil, lokomotif ini diuji coba pertama kali pada 18 Juli 2012. 

          The total restoration,especially in engine area which done by Balai Yasa Manggarai is not an easy matter due to age. But doesn't mean they will lack of idea. Engine swap uses KRL Rheostatik's engine that still in good condition. The white color of ESS 3201 also changed to blue that remind us with KRL Seri 103 in past. Balai Yasa Manggarai's teamwork made a good result,this locomotive was tested for the first time in 18 Juli 2012.

         Beralih ke pengiringnya, kereta Djoko Kendil adalah sebuah kereta mewah Nacht Express yang dibeli Staats Spoorwegen (SS) dari Beynes pada tahun 1938. Kemudian seiring waktu, kereta yang memiliki nomor asli SS9000 ini turun kelas menjadi kereta ekonomi dan kereta penolong. Pada 2008, Balai Yasa Surabaya Gubeng merehabilitasi kembali dua kereta SS9000 yang tersisa yaitu K3-38201 (IW 38212) dan NRU 38201 (IW 38221). Nama Djoko Kendil berasal dari cerita rakyat Indonesia yang menceritakan tentang putri kerajaan Brawijaya yang jatuh cinta kepada Djoko Kendil yang berasal dari rakyat jelata.

          Move to the escorter, Djoko Kendil is Nacht Express luxury train which bought by Staats Spoorwege (SS)  from Beynes in 1938 . From time to time,the train which has original number SS9000 must downgraded to economy class and helper train. In 2008, Balai Yasa Surabaya Gubeng rehabilitated the remaining SS9000.It consist of IW 38212 (ex-K3-38201) and IW 38221 (ex-NRU 38201). Djoko Kendil was named from Indonesian folktale which tell about a princess from Brawijaya kingdom who fall in love with common people named Djoko Kendil.




          Sebagai kereta mewah dengan fasilitas kelas satu, Djoko Kendil memiliki sofa empuk ,meja bundar, bar, televisi 36 inch, toilet, dan balkon di ujung rangkaian. Walaupun IW 38212 dan IW 38221 pada dasarnya terpisah, namun keduanya adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Pada April 2009 ,Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pernah menggunakan Djoko Kendil dalam rangka peresmian Stasiun Tanjung Priok pasca renovasi.

         As a luxury train with first-class facilities,Djoko Kendil furnished by comfort sofa, round table, bar, 36" TV, toilet, and balcony on the end of the train. Altough IW 38212 and IW 38221 obviously different,but two of them are unseparatable. In April 2009, President of Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ride Djoko Kendil in Tanjung Priok station opening after renovation.




          Tak lama singgah di Jakarta Kota, rangkaian tersebut dikembalikan ke Balai Yasa Manggarai via Jatinegara. Selesai sudah kiprah warisan sejarah perkeretaapian Indonesia tersebut pada hari itu. Acara serupa juga diadakan di Kuningan, Jakarta Selatan untuk memperingati Hari Kereta Api Indonesia ke-68. Tentu saja akan dilanjutkan di artikel berikutnya...

          Stay for a while in Jakarta Kota, the trains returned to Balai Yasa Manggarai via Jatinegara. The action of those railway history heritage in that day were end. Identical event was held in Kuningan, South Jakarta for celebrating 68th Indonesian Railways Day. Of course, in the next article...

Sumber | Source : Arsip Pribadi | Private Archives

2013/07/29

Purwakarta, Akhir dari KRL Ekonomi

          Meneruskan artikel sebelumnya yang bisa dicek di sini,sejumlah KRL Ekonomi dibawa ke stasiun Purwakarta. Kota Purwakarta sendiri terletak di +/- 70 km sebelah utara ibukota propinsi Jawa Barat, Bandung. Di stasiun inilah KRL Ekonomi akan berakhir dengan pengrucatan.Sebelum dirucat,rangkaian terlebih dahulu dibongkar mesinnya di dipo.Barulah ditarik oleh lokomotif atau kereta diesel

          Continuing the last article which could be checked here,some of KRL Ekonomi are being transported to Purwakarta station. Purwakarta located about 70km north of capital city of West Java, Bandung. At this station KRL Ekonomi will ended by scrapping.Before being scrapped,the engine system must be knocked down in depot.Then,hauled by locomotive or DMU.

          Penasaran akan keadaannya,ITF memutuskan untuk pergi menuju Purwakarta pada hari Senin (22/7).Stasiun ini dapat diakses dengan beberapa kereta seperti Argo Parahyangan, Serayu dsb.Namun ITF mencoba cara lain yang lebih murah,yaitu menggunakan KA Lokal yang berangkat dari Jakarta Kota.Tarifnya murah,hanya Rp 3.000 saja sudah bisa mengantar kita menuju Purwakarta dalam waktu 2,5 jam. Agar tidak terlalu sore saat pulang,ITF memilih jadwal pemberangkatan paling pagi yaitu pukul 08.50.

          Being curious with the condition, ITF decided to go to Purwakarta in Monday (22/7). The station can be access by some train such as Argo Parahyangan, Serayu, etc. But, ITF trying another way which cheaper,use local train which departed from Jakarta Kota.The fare is cheap, just IDR 3.000 can take you to Purwakarta in 2,5 hours. We don't want go home late,ITF ride the first departure in 08.50.

          Tiba di Purwakarta pukul 11.30,terlihat rangkaian KRL Ekonomi yang diletakkan di peron timur stasiun. ITF langsung turun dari kereta untuk melihat-lihat rangkaian yang akan dirucat tersebut.Hujan gerimis membuat ITF harus berhati-hati karena bebatuan dan rel menjadi licin untuk dilewati.Beginilah pemandangan stasiun Purwakarta saat itu.

          Arrived in 11.30, KRL Ekonomi being seen at the east platform. ITF go down immediately to see it. Drizzle makes ITF must be careful because rocks and rail become slippery to pass. This is the scenery of Purwakarta station.

 


Ex-Purwakarta steam locomotive depot building

          Sebagai informasi,rangkaian yang akan dirucat ini adalah KRL Rheostatik Mild Steel. Diproduksi oleh Nippon Sharyo dan Kawasaki Heavy Industries pada tahun 1976 - 1984 sebagai pesanan khusus pemerintah Indonesia untuk mengganti armada KRL Jabodetabek saat itu yang masih menggunakan ESS3200 peninggalan Electrische Staats Spoorwegen zaman kolonial Belanda. Rangkaian ini awalnya memiliki pintu otomatis,namun seiring menuanya rangkaian dan vandalisme penumpang,saat ini pintu hanya bisa dibuka secara manual.Itu pun kalau tidak macet.Pihak Balai Yasa Manggarai yang banyak menangani overhaul rangkaian ini juga tidak menyentuh sama sekali bagian yang satu ini.

          As the information, the rolling stock which will be scrapped is Rheostatic Mild Steel EMU. Produced by Nippon Sharyo and Kawasaki Heavy Industries between 1976 -1984 as special order of Indonesia goverment to replace the old fleet of KRL Jabodetabek which still operating ex-Electrische Staats Spoorwegen ESS3200 from Dutch civilization. Early,it has automatic door.But, from time to time because of age and passenger vandalism, the door just opened by manual if still in good condition. Balai Yasa Manggarai who often do overhaul for this train are never touch this part.

          Sesuatu yang langka,dari KRL Rheostatik masih tersisa plat produsen. Yang ITF temukan adalah plat dari Kawasaki Heavy Industries. Sayangnya dari semua rangkaian yang ada saat itu,ITF hanya menemukan satu buah saja.

          Something rare,ITF still find production plate from producent.It's plate from Kawasaki Heavy Industries. Unfortunately, ITF just find one plate.



One car's seat has been removed!


          Pada saat pengambilan foto,proses pengiriman rangkaian menuju Purwakarta masih berlangsung hingga seluruh rangkaian Rheostatik Mild Steel di Jabodetabek habis. Begitulah akhir dari KRL Ekonomi di Jabodetabek.Kami akan merindukanmu.

          When taking photos, the process of transportation still in progress until all of them are transported to Purwakarta.That's the of KRL Ekonomi in Jabodetabek.We will miss you.

Sumber : Arsip Pribadi

Source : Private Archive

2013/07/23

Terima Kasih,KRL Ekonomi! (1976 - 2013)

          Ketika anda naik KRL,apakah merasakan KRL Ekonomi semakin berkurang?Tidak?Berarti anda harus tahu kabar ini.PT.Kereta Api Indonesia (KAI) memutuskan untuk menghapus KRL Ekonomi per Agustus 2013 dikarenakan subsidi untuk KRL ini habis pada Juli 2013.Dirut PT.KAI sendiri mengaku sudah siap dengan segala resikonya.

            Do you feel KRL Ekonomi are getting fewer recently?No?It mean you must know this news.PT.Kereta Api Indonesia (KAI) decided to abolish KRL Ekonomi for August 2013 because the subsidy for this train are ended in July 2013.The Main Director has been ready for any risks.

          Penghapusan KRL Ekonomi ini tidak berdampak terhadap daya angkut penumpang.Jumlah KRL AC yang tersedia saat ini sudah cukup untuk menutupi kekurangan tersebut.Terlebih PT.KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) akan mendatangkan 18 rangkaian KRL AC Ex-JR Saikyo Line 205 dari Jepang pada tahun ini hingga awal 2014.Pengiriman pertama diperkirakan akan tiba di Tanjung Priok pada Agustus 2013 sebanyak 3 rangkaian.Dengan adanya penambahan ini,diharapkan jumlah perjalanan KRL Jabodetabek akan meningkat hingga 575 perjalanan pada akhir 2013.

          The abolishment has no effect against passenger carrying capacity .The number of  available train are enough for fulfill the deficit.More than that,PT.KRL Commuter Jabodetabek will import 18 sets of JR Saikyo Line 205 Series from this year until early 2014.First shipping approximately arrived in Tanjung Priok in August 2013 with 3 sets.With this fleet addition,it expected number of KRL Jabodetabek trip are increasing 575 trips at the end of the year.

          Berat untuk melepas KRL yang dianggap sebagai "Kereta Rakyat" yang sudah menemani para penglaju selama 36 tahun.Apa daya, kehandalan , keamanan ,dan kenyamanan menjadi prioritas dalam jasa transportasi umum.Kini, generasi baru hanya akan mendengar kejayaan KRL Ekonomi dari orang tua mereka sendiri.Berikut foto-foto KRL Ekonomi yang dikumpulkan ITF selama masih berdinas di Jabodetabek.

          Feel sad to let the train called as "Folks Train" which already accompany with commuters in 37 years.But realiability, safety, and comfort are priority in public transportation service.Now,the new generation just know KRL Ekonomi dignity from their parents.Here is some photos of KRL Ekonomi which collected by ITF when still service in Jabodetabek.

KRL Rheostatic Mild Steel

Mild Steel in old livery
         
KRL Rheostatic Stainless Steel

KRL Hitachi



Mild Steel & BN - Holec


TERIMA KASIH KRL EKONOMI!

THANK YOU KRL EKONOMI!

ありがとうエコノミ!

1976 - 2013

2013/06/25

KFW First Ride Impression

          KFW sudah dua tahun diresmikan,namun selama itu juga ITF belum mendapatkan kesempatan menikmati KRL buatan INKA yang satu ini.Sejumlah rangkaian KFW sudah dioperasikan di lintas Jabodetabek secara terbatas.Terakhir kali saya menemui rangkaian ini melayani jalur Duri - Tangerang dan Kampung Bandan - Jakarta Kota.Untuk kali ini ITF menikmati rangkaian tersebut dari Kampung Bandan menuju Jakarta Kota.

          KFW is already launched since two years ago,but along that time ITF never have chance for enjoy INKA's newest rolling stock.Some of sets has been operated in Tangerang Line and feeder for Kampung Bandan.This time ITF will try to enjoy this train from Kampung Bandan to Jakarta Kota.

 

          Dari pandangan sekilas,terlihat bahwa rangkaian ini memiliki penampilan yang lebih maju dibanding rangkaian-rangkaian yang beroperasi di Jabodetabek pada umumnya walaupun tidak jauh berbeda dengan KRL-I yang sudah lama beroperasi. Mungkin inilah ciri khas KRL buatan INKA dengan jumlah pintu di tiap sisi kereta berjumlah sama yaitu 3 (tiga).Ditambah dengan muka khas KRL-I yang cenderung datar tapi masih menunjukkan kesan aerodinamis,namun detil muka KFW cenderung memiliki aksen lengkung yang lebih terlihat jelas.

          At the first sight,it looks modern than another trains which already in service.Although still no difference with KRL-I.It may be the characteristic INKA's EMU which have 3 automatic-doors in every side.As addition,KFW also have same face with flat-face from KRL-I which still shows aerodynamics.Not 100% same,KFW have their own curvy detail.

 



          Kesan rapih ditonjolkan dengan pemilihan warna putih pada interior dengan kelir oranye di pintu otomatis dan rak barang agak tak terlihat monoton.Jok penumpang berlapis kain biru khas sofa juga mempermanis tampilan keseluruhan agar terlihat menarik.Sayangnya,ketika saya naik ke dalam rangkaian ini ternyata layar LCD yang berada di atas setiap pintu tidak menyala (mungkin karena jarak dekat).Padahal layar ini cukup membantu untuk memberitahukan posisi rangkaian.

          Clean-looks are showed by white color for interior.Of course,orange make it doesn't look monotone.Unfortunately,the LCD on every door doesn't work because the train just service in short range.Actually,these LCD help us to know where is the position of the train.

          Ketika rangkaian hendak diberangkatkan,pintu mulai menutup.Setiap membuka / menutup,terdengar bunyi peringatan "piip" yang nyaring dan panjang.Namun gerakan pintu sangat lambat,sehingga "rentan" terhadap penumpang di jam sibuk atau jalur padat penumpang.Rangkaian mulai berjalan,bunyi khas KRL bersistem VVVF berdengung panjang seiring meningkatnya kecepatan.Sesekali suara dengungan terputus-putus.Tenaga yang dikeluarkan KRL yang disokong oleh Bombardier akhirnya tak tereksplor secara maksimal.Mungkin karena lintas Kampung Bandan bukanlah trek panjang,malah sebaliknya dipenuhi oleh wesel dan tikungan yang tajam.Tak heran jika sesekali masih terdengar decitan khas saat kereta berbelok.Suspensi dari bogie MB-409 dirasa cukup mumpuni meredam guncangan pada kecepatan rendah + persambungan wesel.

          When the train being departed,the door going to close.Every close or open,I hear long "beep" sound.The slow-moving door make this train "vulnerable" in rush hour or crowded lines.Train starts to move,we can hear the sound of VVVF system are working.Not in full speed,too many curves and points around Kampung Bandan.You will hear iron friction from turning train.Type MB-409 bogie give a good shock-absorbing ability especially in low-speed and points.




          Kurang dari 5 menit,ITF sudah tiba di Jakarta Kota.ITF menyimpulkan ternyata rangkaian ini tidaklah seburuk dari yang orang Indonesia pikirkan pada umumnya mengenai produk dalam negeri (walaupun masih dibantu pihak asing).Malah sebaliknya,ITF sangat berharap INKA sebagai pusat produksi kereta dalam negeri mampu meningkatkan kecepatan produksi rangkaian ini tanpa harus menurunkan kualitasnya.Jadi,masih ragu sama produksi dalam negeri?

          Less than 5 minutes,ITF arrived in Jakarta Kota.ITF conclude that this train is not bad as Indonesians think about local product quality in general (although the foreign still give us help for it).ITF hope INKA as the center of national rolling stock production can increase production speed without decrease their quality.So,still doubt our product?

Sumber : Arsip Pribadi

Source : Private Archive