2013/06/25

KFW First Ride Impression

          KFW sudah dua tahun diresmikan,namun selama itu juga ITF belum mendapatkan kesempatan menikmati KRL buatan INKA yang satu ini.Sejumlah rangkaian KFW sudah dioperasikan di lintas Jabodetabek secara terbatas.Terakhir kali saya menemui rangkaian ini melayani jalur Duri - Tangerang dan Kampung Bandan - Jakarta Kota.Untuk kali ini ITF menikmati rangkaian tersebut dari Kampung Bandan menuju Jakarta Kota.

          KFW is already launched since two years ago,but along that time ITF never have chance for enjoy INKA's newest rolling stock.Some of sets has been operated in Tangerang Line and feeder for Kampung Bandan.This time ITF will try to enjoy this train from Kampung Bandan to Jakarta Kota.

 

          Dari pandangan sekilas,terlihat bahwa rangkaian ini memiliki penampilan yang lebih maju dibanding rangkaian-rangkaian yang beroperasi di Jabodetabek pada umumnya walaupun tidak jauh berbeda dengan KRL-I yang sudah lama beroperasi. Mungkin inilah ciri khas KRL buatan INKA dengan jumlah pintu di tiap sisi kereta berjumlah sama yaitu 3 (tiga).Ditambah dengan muka khas KRL-I yang cenderung datar tapi masih menunjukkan kesan aerodinamis,namun detil muka KFW cenderung memiliki aksen lengkung yang lebih terlihat jelas.

          At the first sight,it looks modern than another trains which already in service.Although still no difference with KRL-I.It may be the characteristic INKA's EMU which have 3 automatic-doors in every side.As addition,KFW also have same face with flat-face from KRL-I which still shows aerodynamics.Not 100% same,KFW have their own curvy detail.

 



          Kesan rapih ditonjolkan dengan pemilihan warna putih pada interior dengan kelir oranye di pintu otomatis dan rak barang agak tak terlihat monoton.Jok penumpang berlapis kain biru khas sofa juga mempermanis tampilan keseluruhan agar terlihat menarik.Sayangnya,ketika saya naik ke dalam rangkaian ini ternyata layar LCD yang berada di atas setiap pintu tidak menyala (mungkin karena jarak dekat).Padahal layar ini cukup membantu untuk memberitahukan posisi rangkaian.

          Clean-looks are showed by white color for interior.Of course,orange make it doesn't look monotone.Unfortunately,the LCD on every door doesn't work because the train just service in short range.Actually,these LCD help us to know where is the position of the train.

          Ketika rangkaian hendak diberangkatkan,pintu mulai menutup.Setiap membuka / menutup,terdengar bunyi peringatan "piip" yang nyaring dan panjang.Namun gerakan pintu sangat lambat,sehingga "rentan" terhadap penumpang di jam sibuk atau jalur padat penumpang.Rangkaian mulai berjalan,bunyi khas KRL bersistem VVVF berdengung panjang seiring meningkatnya kecepatan.Sesekali suara dengungan terputus-putus.Tenaga yang dikeluarkan KRL yang disokong oleh Bombardier akhirnya tak tereksplor secara maksimal.Mungkin karena lintas Kampung Bandan bukanlah trek panjang,malah sebaliknya dipenuhi oleh wesel dan tikungan yang tajam.Tak heran jika sesekali masih terdengar decitan khas saat kereta berbelok.Suspensi dari bogie MB-409 dirasa cukup mumpuni meredam guncangan pada kecepatan rendah + persambungan wesel.

          When the train being departed,the door going to close.Every close or open,I hear long "beep" sound.The slow-moving door make this train "vulnerable" in rush hour or crowded lines.Train starts to move,we can hear the sound of VVVF system are working.Not in full speed,too many curves and points around Kampung Bandan.You will hear iron friction from turning train.Type MB-409 bogie give a good shock-absorbing ability especially in low-speed and points.




          Kurang dari 5 menit,ITF sudah tiba di Jakarta Kota.ITF menyimpulkan ternyata rangkaian ini tidaklah seburuk dari yang orang Indonesia pikirkan pada umumnya mengenai produk dalam negeri (walaupun masih dibantu pihak asing).Malah sebaliknya,ITF sangat berharap INKA sebagai pusat produksi kereta dalam negeri mampu meningkatkan kecepatan produksi rangkaian ini tanpa harus menurunkan kualitasnya.Jadi,masih ragu sama produksi dalam negeri?

          Less than 5 minutes,ITF arrived in Jakarta Kota.ITF conclude that this train is not bad as Indonesians think about local product quality in general (although the foreign still give us help for it).ITF hope INKA as the center of national rolling stock production can increase production speed without decrease their quality.So,still doubt our product?

Sumber : Arsip Pribadi

Source : Private Archive